Saturday, August 14, 2010

Dua Belas Golongan yang di Do'akan Malaikat

Pada hari qiamat nanti, para malaikat akan memberikan syafa‘at, sebagaimana dijelaskan di dalam Sahih Muslim dan yg lainnya. Para malaikat juga akan memberikan syafa‘at di dunia, yg mana mereka akan memohonkan ampunan untuk semua orang Mukmin. Di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, telah dijelaskan tentang dua golongan iaitu: pertama; golongan orang yg berbahagia, yakni mereka yg dido‘akan oleh para malaikat, dan kedua; golongan orang yg sengsara, yakni mereka yg dilaknat oleh para malaikat.

Apakah ciri-ciri golongan yang dido‘akan oleh para malaikat?

1) Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.

Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya : "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa "Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan kerana tidur dalam keadaan suci"

(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA, hadis ini disahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Sahih At-Targhib wat Tarhib I/37)

2) Orang yang sedang duduk menunggu waktu solat.

Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya: "Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu solat, selama dia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya:' Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, sayangilah dia'."
(Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., Sahih Muslim no. 469)

3) Org-org yg berada di saf barisan depan ketika solat berjamaah.

Rasulullah s.a.w.  bersabda maksudnya : "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat kepada (orang-orang) yang berada pada saf-saf terdepan"
(Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib RA, hadis ini disahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Sahih Sunan Abi Dawud I/130)

4) Orang-orang yang menyambung saf pada solat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam saf).

Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya : "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu berselawat kepada orang-orang yang menyambung saf-saf"
(Hadis Riwayat Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim meriwayatkan dari Aisyah RA, hadis ini disahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Sahih At-Targhib wat Tarhib I/272)

5) Para malaikat mengucapkan 'Aamiiin' ketika seorang Imam selesai membaca Al-Fatihah.

Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya : "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiiin', kerana barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka dia akan diampuni dosanya yang masa lalu"
(Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., Sahih Bukhari no. 782)

6) Orang yang duduk di tempat solatnya setelah melakukan solat.

Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya : "Para malaikat akan selalu berselawat (berdo'a) kepada salah satu di antara kalian selama dia ada di dalam tempat solat dimana dia melakukan solat, selama dia belum batal wudhu’nya, (para malaikat) berkata: 'Ya Allah, ampunilah dan sayangilah dia' "

(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., Al-Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir mensahihkan hadis ini)

7) Orang-orang  yg melakukan solat subuh dan asar secara berjamaah.

Rasulullah s.a.w.  bersabda maksudnya : "Para malaikat berkumpul pada saat solat subuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga subuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu salat asar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga salat asar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan solat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan solat, maka ampunilah mereka pada hari qiamat' "
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., Al-Musnad no. 9140, hadis ini disahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8) Orang yg mendo'akan saudaranya tanpa pengetahuan orang yang dido'akan.

Rasulullah s.a.w.  bersabda maksudnya : "Do'a seorang Muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang dido'akannya adalah do'a yang akan diqabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdo'a untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiiin' dan engkau pun mendapatkan apa yang dia dapatkan'"
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' r.a., Sahih Muslim no. 2733)

9) Orang-orang yang berinfaq.

Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya : "Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali dua malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfaq'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang kedekut' "
(Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., Sahih Bukhari no. 1442 dan Sahih Muslim no. 1010)

10) Orang yang sedang makan sahur.

Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya : "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat (berdo'a) kepada orang-orang yang sedang makan sahur"
(Imam Ibnu Hibban dan Imam At-Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar r.a., hadis ini disahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Sahih At-Targhiib wat Tarhiib I/519)

11) Orang yang sedang menjenguk orang sakit.

Rasulullah s.a.w.  bersabda maksudnya : "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70,000 malaikat untuknya yang akan berselawat kepadanya di waktu siang pada bila-bila masa sahaja hingga petang dan di waktu malam pada bila-bila masa sahaja hingga subuh"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib k.w, Al-Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkata, "Sanadnya sahih")

12) Seseorang yg sedang mengajarkan kebaikan kepada  orang lain.

Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya : "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya, dan bahkan ikan, semuanya berselawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain"
(Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily r.a., disahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Kitab Sahih At-Tirmidzi II/343)

{Sumber: Syaikh Dr. Fadhl Ilahi, Orang-Orang yang Didoakan Malaikat, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005}

Allah s.w.t. berfirman maksudnya :  "Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa'at melainkan kepada orang-orang yang diredhai Allah, dan mereka selalu berhati-hati kerana takut kepada-Nya" (Surah  Al-Anbiyaa' ayat 26-28)

Nota :  Begitu mulianya kedudukan para malaikat, kerana mereka termasuk dalam golongan makhluq Allah s.w.t.  yang selalu diqabulkan do‘anya. Para malaikat tidak pernah berbuat sesuatu kecuali berdasarkan apa yang diperintahkan oleh Allah. Ini juga bermakna, para malaikat tidak pernah mendo‘akan seorang hamba kecuali orang-orang yang diredhai Allah. Maka lakukankanlah amalan-amalan yang membolehkan kita mendapat tempat dalam golongan orang-orang yang dido‘akan oleh para malaikat.

Kelebihan Umat Nabi Muhammad s.a.w.


Dari Sa'd bin Hilal Rahimahullah, menyatakan :" Jika seorang hamba berdosa, sesungguhnya Allah tetap menganugerahinya empat perkara : Allah tidak menutup jalan rezekinya, Allah tidak menutup jalan kesihatan badannya, tidak membuka dosa itu di depan umum, dan tidak pula menyiksa terus di dunia "
 
Sesungguhnya Nabi Adam Alaihis Salam, berkata : Allah mengkaruniakan 4 keistimewaan kepada umat Muhammad, sementara tidak di karuniakan kepada umatku :

1.Taubatku dapat diterima jika dilakukan di Makkah, tapi Ummat Muhammad dapat bertaubat di mana saja dan di terima.

2.Tadinya aku berpakaian, setelah berbuat maksiat maka aku di menjadi telanjang. Tapi Ummat Muhammad melakukan maksiat dengan telanjang, justru kemudian di beri pakaian.

3.Begitu aku berbuat maksiat langsung di pisahkan dari isteriku.Sedang Ummat Muhammad juga berbuat maksiat, tapi tidak di pisahkan dari isteri mereka.

4.Tadinya aku di Syurga, setelah berbuat maksiat langsung di keluarkan dari sana. Sedang Ummat Muhammad berbuat maksiat di luar Syurga, tapi justru kemudian di masukan kesana bila mau bertaubat.

Semoga yang sedikit ini bisa menjadi bahan renungan kita di bulan Ramadhan ini.

From : Nashaihul Ibad ( Nasehat Penghuni Dunia )

Friday, August 13, 2010

Rahmat Allah Meliputi Langit dan Bumi

Sahabat yang dirahmati Allah,
Kita sedang berada di dalam bulan Ramadhan al-Mubarak , bulan yang penuh keberkataan dan rahmat daripada Allah s.w.t.

Makna rahmat secara umumnya bermaksud kasih sayang samada kasih sayang antara Pencipta yg Maha Agong terhadap hamba-Nya , atau pun kasih sayang sesama makhluk.

Firman Allah s.w.t dalam surah al-fath ayat 29 bermaksud :
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang (rahmah) sesama mereka".

Sabda Rasulullah s.a.w. dari Abu Hurairah r.a maksudnya :"Ketika Allah s.w.t menentukan takdir makhluk-Nya , Dia menuliskan di dalam kitab-Nya di atas Arasy : 'Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan (mengatasi) Marah-Ku'. "
(Hadis Muttafaqun 'Alaih , Bukhari dan Muslim )

Begitu juga dengan sabda Rasulullah s.a.w yang lain , juga dari Abu Hurairah r.a maksudnya :"Allah s.w.t memiliki 100 rahmat. Dari Rahmat-rahmat itu dia menurunkan 1 rahmat untuk para jin , manusia , haiwan dan binatang melata. Dengan rahmat itu juga para makhluk dapat berkasih sayang ,berlemah lembut , dan dengannya juga binatang buas menyayangi anak-anaknya. Allah s.w.t mengakhirkan 99 rahmat-Nya yang akan diberikan kepada hamba-hamba-Nya pada hari kiamat nanti."
(Hadis Muttafaqun 'alaih , Bukhari dan Muslim )

Sahabat yang dimuliakan,
Sabda Nabi s.a.w maksudnya "Dialah (Ramadhan) bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari Neraka."

Kita masih berada di awal bulan Ramadhan (1-10 Ramadhan) yaitu 'permulaannya rahmat'. Ketika inilah Allah s.w.t memberikan rahmat-Nya yang tidak putus-putus kepada kita sebagai hamba-hamba-Nya. Kasih sayang Allah meliputi seluruh langit dan bumi.

Kita masih bernafas dan sihat tubuh badan kerana rahmat Allah. Kita telah diberi-Nya rezeki yang tak putus-putus, masih beriman dan bertakwa dan masih berpeluang menjalani ibadah puasa dibulan yang mulia ini atas rahmat Allah. Hidup dan mati kita, diterima-Nya amal ibadah dan amal soleh kita dihari akhirat dan dimasukkan kedalam Syurga-Nya seluas langit dan bumi adalah kerana rahmat-Nya.

Dari Jabir, ia berkata: Saya pernah mendengar Nabi s.a.w. bersabda maksudnya : "Amal saleh seseorang diantara kamu tidak dapat memasukkannya ke dalam Syurga dan tidak dapat menjauhkannya dari azab api Neraka dan tidak pula aku, kecuali dengan rahmat Allah."
(Hadis Riwayat Muslim)

Berdasarkan hadis tersebut masuknya kita ke dalam Syurga Allah s.w.t. adalah disebabkan dengan rahmat Allah bukan dengan amalan yang kita laksanakan. Walaubagaimana pun Allah memerintahkan kita untuk membuat amal soleh, amal kebaikan dan beribadah dengan ikhlas semata-mata kerana Allah s.w.t., semoga dengan ketaatan kita mengikut perintah Allah s.w.t. didunia dan meninggalkan larangan-Nya . Bila kita patuh kepada Allah dan kita akan dikasihi oleh Allah s.w.t maka dengan sifat Maha Pemurah dan Maha Penyayang Allah s.w.t, Dia memasuki kita ke dalam Syurga-Nya dengan rahmat-Nya.

Nabi s.a.w. menjelaskan bahawa amal ibadah yang kita kerjakan bukanlah pasti bagi Allah s.w.t. masukkan kita didalam Syurga-Nya, kerana betapa ramai orang yang beribadah tetapi ada sedetik saja rasa ujub atau riak dalam dirinya maka seluruh amalannya tak akan diterima olehAllah s.w.t.

Terdapat satu kisah di akhirat nanti ada seorang abid (ahli ibadah) telah beribadah 500 tahun lebih di dunia. Allah s.w.t perintahkannya untuk memasuki Syurga dengan rahmat Allah. Tetapi abid ini minta ditimbangan amal ibadahnya dan dia nak masuk Syurga dengan amal ibadahnya, maka bila ditimbang semua amal ibadahnya berbanding dengan satu nikmat Allah yang dia terima di dunia dahulu yaitu pancaindera (satu riwayat mengatakan mata dan satu lagi mengatakan telinga) maka pancaindera yang diberikan padanya lebih berat timbangannya. Maka Allah memerentahkan dia dimasukkan ke dalam Neraka.Maka abid tadi merayu dan memohon ampun kepada Allah s.w.t. di atas keangkuhannya tadi maka dengan rahmat Allah dia di masukkan semula kedalam Syurga.

Jika dibandingkan amal ibadah kita berbanding dengan si abid terlalu jauh. Siabid tadi pun memasuki Syurga Allah dengan rahmat-Nya bukan dengan ibadahnya yang melebihi 500 tahun. Janganlah kita merasa puas dengan sedikitnya amal soleh dan ama libadah yang telah kita laksanakan. Kita perlu berdo'a dan memohon supaya Allah s.w.t sentiasa memberi taufik dan hidayah-Nya dan rahmat-Nya dalam kehidupan kita seharian.

Bayangkan betapa besarnya kerajaan Allah s.w.t. rahmat dan kasih sayang-Nya hanya 1 rahmat saja sudah mencakupi keperluaan semua makhluk-Nya terdiri daripada jin, manusia, binatang-binatang,tumbuh-tumbuhan dan makhluk-Nya yang lain. 99 rahmat lagi Allah akan kurniakan dihari akhirat nanti. Oleh itu jadilah kita hamba Allah yang bersyukur dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segalalarangan-Nya.

Sahabat yang dikasihi,
Kadang-kala seseorang insan rela ke sana-sini memohon bantuan bagi sesuatu pekerjaan dan urusannya dari makhluk sehingga terlupa untuk memohon bantuan dan bertawakkal kepada Allah. Bersusah payah insan berjumpa orang lain demi mengadu rasa hati dan derita sehingga dia lupa untuk mengadu kepada Allah yang senantiasa mendengar rintihan hamba dengan penuh rahmat.

Ini semua kerana insan merasakan Allah itu jauh darinya dan dia lupakan firman Allah dalam Surah al-Baqarah ayat 186 yang bermaksud:"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya engkau (Wahai Muhammmad) tentangKu, (maka jawablah) sesungguhnya Aku ini hampir, Aku menjawab seruan sesiapa yang berdo'a kepadaKu apabila dia berdo'a. Maka hendaklah dia menyahut seruan (menunaikan perintahKu) dan beriman kepadaKu mudah-mudah mereka selalu berada di atas petunjuk"

Ya!Allah itu hampir dan amat sudi untuk segala do'a yang diangkat kepadaNya. Justeru itu sangat menghairankan bila adanya insan yang meninggalkan do'a kepada Allah yang hampir kepadaNya lalu mendapatkan makhluk-makhluk yang tidak terdaya untuk mengadu segala rasa hati dan dukacita. Padahal kita tahu bahawa sikap makhluk apabila terlalu banyak diminta maka bertambah rasa bosannya sedangkan Allah pula lagi banyak kita mengadu dan meminta bertambah pula kasih dan sayang-Nya.

Allah tidak jauh daripada setiap hamba. Yang menjadikan Allah itu jauh daripada kita ialah diri kita sendiri. Hati yang tidak merasai kewujudan dan rahmat Allah serta kefahaman yang tidak betul terhadap agama selalu menjauhkan perasaan manusia daripada Allah.

Sabda Nabi s.a.w kepada Ibnu 'Abbas ketika itu dia masih kecil:
Maksudnya: "Wahai anak kecil! Sesungguhnya aku ingin mengajarmu beberapa kalimat, iaitu,jagalah Allah (jagalah perintahNya) nescaya Allah menjagamu. Jagalah Allah (jaga perintahNya) nescaya engkau dapati Dia berada di hadapanmu (menunaikan keperluanmu). Apabila engkau memohon pohonlah daripada Allah. Apabila engkau meminta pertolongan minta tolonglah daripada Allah."
(Hadis Riwayat al-Tirmizi hadis ini hasan sahih)

Apabila seseorang menjaga agamanya, memelihara tanggungjawabnya sebagaimana dititah perintahkan Allah kepadanya, maka dia akan merasa betapa Allah bersama dengannya semua urusannya. Gunakan sepenuhnya dibulan Ramadhan ini untuk kita sentiasa berdo'a dan bermunajat semuga di fasa pertama ini kita memperolehi rahmat Allah s.w.t.

Thursday, August 12, 2010

Sifat Bakhil di Murkai Allah

Sahabat yang dimuliakan,
Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud , "Maafkanlah kesalahan orang yang murah hati (dermawan).Sesungguhnya Allah melihat tangannya jika dia terjatuh.Seorang pemurah hati dekat kepada Allah,dekat kepada manusia dan dekat kepada Syurga.Seorang yang bodoh tapi murah hati (dermawan) lebih di sukai Allah daripada seorang alim (tekun beribadah) tapi bakhil"
(HadisRawahul at Tabrani)

Muhammad bin Yahya tergolong seorang yang kaya, tetapi kedekut. Kedekutnya telah mencapai tahap yang maksima iaitu kedekut yang agak luar biasa sehingga teman-temanya ramai membuat bidalan mengenainya.

Suatu hari seorang lelaki melihat seorang kaum kerabat Muhammad bin Yahya memakai baju yang sudah lusuh dan bertampal."Apakah Muhammad bin Yahya tidak mahu memberimu pakaian barang sehelai apabila melihat keadaanmu seperti ini?''tanya lelaki itu kepada kenalan Muhammad bin Yahya.

"Engkau senang saja bercakap seperti ini. Demi Allah sekiranya dia mempunyai rumah dari Baghdad hingga ke Naubah (negeri Sudan) yang di penuhi dengan jarum,kemudian datang Nabi Yakkub bersama para Nabi lainya dan juga para malaikat merayu kepada Muhammad bin Yahya agar sudi meminjam sebatang jarum kepada Nabi Yakkub untuk menjahit baju Nabi Yusuf yang di katakan koyak di belakangnya akibat di tarik oleh Zulaikha, nescaya Muhammad bin Yahya tidak mahu memberinya pinjam. Bagaimana dia akan memberi saya sehelai pakaian secara percuma?Mustahil''

Seseorang yang pernah bertanya kepada seorang jiran Muhammad bin Yahya;"Apakah ada orang-orang tertentu menghadiri hidangan Muhammad bin Yahya?''
"Ada''jawab jiran itu.
''Siapa?''tanya orang itu lagi.
''Para malaikat pencatat amal" .jawabnya.
"Oh....kalau begitu tidak ada orang yang menumpang makan di rumah dia''.
''Ada,bahkan ramai.''jawab jiran Muhammad.
"Siapa mereka?"
"Ya,lalat-lalat itu.''jawabnya lagi.

Imam Ghazali menceritakan pula bahawa seseorang telah bertamu ke rumah temanya yang terkenal bakhil.Sehingga berjam-jam dia bertamu, tapi tidak di hidangkan apa-apa makanan, akibatnya si tetamu merasa lapar.Tiba-tiba si tuan rumah mengambil gitar dan bertanya kepada tetamunya "lagu apa yang engkau inginkan?''
"Lagu daging goreng".jawab tetamunya.
 
Sabda Nabi s.a.w yang bermaksud, "Tidak akan berkumpul dalam hati seorang hamba bersifat bakhil dan keimanan"

Wahai sahabatku,
Ramadhan mula membuka tabirnya, bermulalah satu episod perjuangan diri menahan pelbagai anasir yang dapat mengurangkan segala pahala yang tersedia ada.Berhati-hatilah sahabat dari sekadar mendapat lapar dahaga sahaja kerana kegagalan kita membenteras gejala perosak amal puasa kita.Bagi ibu-ibu tentu telah terfikir apakah juadah istimewa yg bakal terhidang untuk berbuka hari ini....pesanan ...jika memasak juadah tu ingatlah jiran terhampir apa salahya berkongsi rasa walau sedikit,inilah jalan yg termudah untuk bersedekah.Jika bersedekah, jangan mengharap balasan pula....lakukan dengan ikhlas mudah-mudahan dengan pemberian kita itu membuat mereka gembira...dan rezeki kita pun beroleh keberkatan.
 
Semoga bukan bulan Ramadhan sahaja kita berpusu-pusu membuat amal sedekah dan segala amal yg baik tetapi hendaklah kita teruskan menjadi budaya diri kita...serta menjadi contoh kepada anak-anak kita agar mengamalkan sikap suka bersedekah.Amanat pesanan ini juga saya tujukan kepada diri saya sendiri agar tidak terleka bila duduk di atas kesenangan pada orang yang di bawah dalam kesedihan.


~~SALAM RAMADHAN~SALAM AMAL - NUR HUSRAH ~

Wednesday, August 11, 2010

Ramadhan bulan rahmat

 Sahabat yang dirahmati Allah,
Rasulullah s.a.w. menegaskan dalam hadis diriwayatkan Imam at-Tarmizi yang mafhumnya: "Daripada Abi Hurairah, bersabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud: ' Sesiapa berbuka satu hari pada Ramadhan tanpa ada rukhsah (keringanan) dan tidak juga kerana sakit, dia tidak akan dapat menggantikan puasa yang ditinggalkan itu, sekalipun dia berpuasa seumur hidup."

Berdasarkan hadis ini jelaslah kepada kita bahawa betapa besarnya dosa orang yang meninggalkan ibadah puasa tanpa uzur yang dibenarkan oleh syarak.  Puasa Ramadhan adalah salah satu Rukun Islam yang wajib dilaksanakan dengan sempurna dan ganjarannya adalah hanya disisi Allah. Malaikat sendiri tidak tahu berapa banyak pahala yang perlu dicatat oleh seseorang yang berpuasa. semakin khusyuk dan kita menjaga semua pancaindera kita semasa berpuasa maka semakin tinggilah nilai puasa kita di sisi Allah s.w.t.

Sahabat yang dimuliakan,
Rasulullah s.w. berkhutbah kepada umat Islam untuk menyambut Ramadhan.

"Wahai manusia, sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu'."

"Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardu di dalam bulan yang lain."

"Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya Syurga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan (syahrul muwasah) dan bulan Allah memberikan rezeki kepada Mukmin di dalamnya."

"Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari Neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang."

Para sahabat berkata, "Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah s.a.w, "Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu."

"Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari Neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (hamba) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari Neraka."

"Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keredhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya."

"Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon Syurga dan perlindungan dari Neraka."

"Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam Syurga."

(Hadis Riwayat Ibnu Huzaimah).

Sahabat yang dihormati,
Kita baru bermula mengerjakan ibadah puasa, berdasarkan hadis diatas kita sedang berada dipermulaan puasa (10 hari pertama) yaitu rahmat daripada Allah s.w.t. Berdo'alah bersungguh-sungguh dipermulaan pertama ini dan memohon rahmat Allah s.w.t.

Tanda-tanda Allah memberikan rahmatNya kepada kita adalah kita merasakan keseronokan menjalankan berbagai-bagai aktiviti ibadah, rasa tak puas-puas dengan ibadah. Tak cukup dengan solat tarawih 20 rekaat dan 3 witir,bangun awal pagi untuk melaksanakan solat taubat, solat tahajjud, solat hajat dan solat tasbih. Membaca al-Qur’an pada masa-masa yang terluang, bertekad untuk khatam 30 Juzuk al-Qur’an sebelum masa 10 hari terakhir.

Memperbanyakkan zikir-zikir yang lain dan berdo'a berulang-ulang kali tanpa jemu dan bosan dan memohon dan bermunajat bersungguh-sungguh dengan keyakinan bahawa Allah s.w.t akan memperkenankan do’a-do’a kita tanpa sedikit pun keraguan. Salah satu tempat do’a anak Adam yang mustajab dan diterima oleh Allah s.w.t adalah mereka yang berpuasa sehingga waktu berbuka.

Sudahkah kita bermula untuk  sedekah untuk fakir miskin dan anak yatim? Dan sudahkah kita masukkan wang kedalam  tabung-tabung masjid? Adakah solat lima waktu kita kerjakan berjemaah dimasjid? Adakah kita mulakan berbuka dengan berbagai juadah atau kita berbuka sekadarnya tanda kita mulakan dengan berbuka secara sederhana dan tidak membazir? Adakah kita kerjakan solat magrib , isyak dan terawih berjemaah dimasjid?  Persoalan ini perlu dijawab kerana amalan-amalan tersebut perlu di laksanakan tanda perubahan dan peningkatan amal kita kepad Allah s.w.t.

.

Selamat Menjalani Ibadah Puasa di Bulan Suci Ramadhan

Tidak terasa kita telah sampai kembali di bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Bagi kaum muslimin bulan Ramadhan adalah bulan yang dinanti-nantikan. Walau di bulan ini kita harus menjalani puasa sehari penuh dan menjalankan solat tarawih selam kurang lebih 30 hari namun di bulan ini Allah menjanjikan berkah yang melimpah.

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh ampunan, dimana segala dosa, kesalahan maupun kekhilafan yang telah kita lakukan semasa hidup kita mendapat ampunan-Nya. Di bulan ini kita mendapatkan kesempatan untuk beribadah secara total untuk mendapatkan berkah yang melimpah dan ampunan-Nya. Inilah yang membezakan bulan Ramadhan dengan bulan-bulan lainnya. Setelah melewati bulan-bulan yang melelahkan dan penuh cobaan, maka saatnya kita menyegarkan kembali atau me-recharge diri kita melalui serangkaian ibadah yang menjadi keutamaan dari bulan suci ini.

Di bulan Ramadhan ini kita mendapatkan kesempatan untuk membersihkan diri kita dari segala hawa nafsu. Belenggu-belenggu nafsu yang selama ini mengikat hati dan fikiran kita berupaya kita hancurkan di bulan suci ini. Selain menghancurkan belenggu-belenggu tersebut, kita juga berupaya untuk membangun kembali (rebuild) diri kita setelah kita menghancurkan belengu-belenggu yang merusak hati dan fikiran kita. Menjadikan diri kita kembali ke fitrahnya iaitu peribadi yang soleh dan bertawakal.

Jadi ada dua makna berharga yang bisa kita fahami dari bulan suci Ramadhan, iaitu menghancurkan segala sesuatu yang negatif dan belenggu-belenggu hawa nafsu serta membangun kembali diri kita untuk menjadi peribadi yang lebih baik lagi menurut ajaran agama Islam. Allah s.w.t. memberikan kesempatan khusus yang tidak ditemukan dibulan-bulan lainnya dimana ikhtiar dan doa kita untuk mencapai dua makna berharga di bulan Ramadhan mendapatkan kelapangan dan kemudahan.

Dalam upaya kita untuk menghancurkan belenggu nafsu dan membangun kembali diri kita menjadi peribadi yang lebih baik lagi di bulan Ramadhan ini, kita mendapat kesempatan untuk mengoptimalkan serangkaian aktivitas yang hanya tersedia di bulan ini saja. Aktivitas-aktivitas tersebut adalah berpuasa sehari penuh selama kurang lebih 30 hari dan melakukan solat tarawih kurang lebih 30 hari.

Aktivitas-aktivitas lain yang bisa juga kita lakukan dibulan-bulan lain juga dicatat lebih apabila dilakukan di bulan Ramadhan, seperti solat lima waktu, membaca Al-Qur’an, solat sunnah seperti Dhuha dan Tahajjud, bersedekah, dan membantu orang lain. Oleh kerana itu di bulan suci Ramadhan ini upaya kita untuk mendapatkan keberkahan, pahala, dan pengampunan dosa bisa kita dapatkan apabila kita optimal, khusyu’ dan ikhlas dalam menjalan segala aktivitas wajib di bulan Ramadhan dan aktivitas lainnya yang memang kewajiban kita untuk melakukannya di bulan-bulan lain selain Ramadhan.

Raihlah kesempatan berharga di Bulan penuh kelimpahan dan berkah ini sebagai modal kita menuju akhirat nanti. Selain mengoptimalkan ibadah solat dan puasa serta mengendalikan diri kita selama bulan Ramadhan, yang terpenting juga adalah hasil penggemblengan diri kita selama satu bulan tersebut. Setelah bulan Ramadhan, apa yang kita dapatkan selama menunaikan ibadah di bulan tersebut harus menjadi kekuatan dan sumber daya kita menjalani bulan-bulan berikutnya sampai kita bertemu di Ramadhan berikutnya.

Dengan kekuatan dan sumber daya yang kita dapatkan di bulan Ramadhan ini, diharapkan kita bisa mengatasi segala cobaan dan godaan yang akan kita temui selama bulan-bulan sebelum Ramadhan berikutnya tiba. Semoga melalui Ramadhan kali ini kita bisa membentuk dan menjadikan diri kita menjadi peribadi yang dicintai oleh Allah s.w.t. dan mendapatkan kemudahan serta syafa’at-Nya di kehidupan ini.

Ingat, kita tidak akan pernah tahu sampai bila kita akan hidup dunia ini. Umur kita adalah rahasia Illahi. Oleh kerana itu jadikanlan Ramadhan kali ini sebagai Ramadhan terbaik yang pernah kita semua lalui dan setelah itu kita menjadi peribadi yang sama sekali baru. Peribadi terbaik bagi diri kita sendiri mapun bagi orang lain disekitar kita.

Mari kita masuki bulan Ramadhan dengan keikhlasan hati dan selamat menjalankan ibadah puasa. 

(Di petik dari tulisan :Ahmad Syarifudin Samsudin)

Tuesday, August 10, 2010

Lima Keistimewaan Umat Nabi Muhammad di Bulan Ramadhan

Sahabat yang dikasihi Allah,
Allah s.w.t yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang telah memberikan lima keistimewaan kepada umat Nabi Muhammad s.a.w dan tidak pernah diberikan-Nya kepada umat-umat sebelum baginda dibulan Ramadhan.

Keistimewaan tersebut adalah seperti berikut :

Pertama : Pada malam pertama Ramadhan Allah s.w.t mengampunkan dosa-dosa mereka dan tidak menyiksa mereka selama-lamanya. (kecuali mereka yang syirik dan melakukan dosa besar. Perlu bertaubat dahulu)

Kedua : Mulut oarang yang berpuasa lebih harum daripada bau kasturi di sisi Allah s.w.t.

Ketiga : Seluruh malaikat memohon ampun siang dan malam kepada Allah s.w.t.untuk orang yang berpuasa.

Keempat : Allah s.w.t memerentahkan Syurga bersiap sedia untuk menyambut tetamu-Nya yang berpuasa.

Kelima : Allah s.w.t menunggu-nunggu untuk memberi keampunan kepada hamba-hamba-Nya yang berpuasa.


Kelebihan orang yang memberi makan dan minuman kepada orang yang berpuasa :

Diriwayatkan daripada Zaid bin Khalid al-Juhaniy r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya :
“Sesiapa yang menjemput orang yang berpuasa untuk berbuka, dia akan mendapat pahala sebagaimana pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangkan sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut.”
(Hadis riwayat Imam Tirmizi).

Pengajaran Yang Boleh Diambil Dari Hadis:

1- Penjelasan tentang kelebihan orang yang menjemput orang yang berpuasa berbuka malah disunatkan berbuat demikian serta dorongan supaya melakukannya.

2- Dalam tindakan menjemput orang yang berpuasa untuk berbuka terdapat seruan kepada kasih-sayang, persamaan dan bantu-membantu di kalangan umat Islam.

3- Pahala seperti ini akan diganjarkan kepada sesiapa sahaja yang menjemput orang yang berpuasa untuk berbuka walaupun hanya dengan sebiji kurma, seteguk air minum atau seteguk susu.


Menghidupkan malam Ramadhan :

Sabda Rasulullah s.a.w: “Barang siapa menghidupan malam Ramadhan dengan penuh keimanan dan harapan mendapatkan redha Allah s.w.t semata, nescaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau”.

Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahawa Rasulullah s.a.w. senang menghidupkan bulan Ramadhan dengan melaksanakan qiyamullail dengan tidak memaksakannya kepada para sahabat untuk melaksanakannya dan bersabda:” Barangsiapa yang melaksanakan qiyamullail pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan harapan nescaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau."

Dalam riwayat lain Rasulullah s.a.w.bersabda maksudnya : “Sesungguhnya Allah mewajibkan atasmu puasa Ramadhan dan disunatkan melakukan qiyamullail pada bulan suci ini, barang siapa berpuasa dan melaksanakan qiyamullail dengan penuh keimanan dan harapan maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau”.

Menghidupkan Bulan Ramadhan (Part 1)




MUKADDIMAH

Saudara dan saudariku seiman, sebelumnya saya ucapkan: Assalamualaikum Warahmatullah Hiwabarakatuh...

Saya layangkan risalah kecil ini dengan penuh rasa rindu disertai penghormatan yang tulus, tercurah dari lubuk hati paling dalam yang sangat mencintai kamu
sekalian kerana Allah. Saya memohon kepada Allah semoga kita semua dipertemukan olehNya di dalam Syurga yang penuh kemuliaan dan rahmat.

Seiring dengan datangnya bulan Ramadhan, saya persembahkan nasihat ini sebagai hadiah yang tak seberapa nilainya. Saya mohon saudara dan saudariku sekalian dapat menerimanya dengan dada yang lapang sekaligus saya harapkan nasihat saudara-saudariku sekalian untukku. Semoga Allah memelihara kita semua.

Bagaimana Menyambut Kedatangan Bulan Ramadhan?
Allah SWT telah berfirman:
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembela (antara yang hak dan yang bathil).” (Al-Baqarah Ayat 185)

Saudara-saudariku yang mulia!
Allah telah mengistimewakan bulan Ramadhan dari bulan-bulan lainnya dengan berbagai keistimewaan dan keutamaan. Di antaranya:

1) Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kasturi.

2) Para malaikat memohonkan keampunan bagi orang yang berpuasa hingga berbuka.

3) Setiap hari bulan Ramadhan Allah menghiasi SyurgaNYA seraya berkata: “Hampir tiba saatnya para hamba-hambaku yang soleh melepaskan segala beban dan gangguan serta segera menuju engkau (Syurga)!”

4) Para syaitan laknatullah dibelenggu.

5) Dibuka pintu-pintu Surga dan ditutup pintu-pintu Neraka.

6) Di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

7) Akan diberi pengampunan bagi orang yang berpuasa pada malam terakhir bulan Ramadhan.

8) Allah membebaskan hamba-hambaNya dari Neraka pada setiap malam bulan Ramadhan.

Wahai saudara-saudariku yang mulia!
Demikianlah sekilas mengenai keistimewaan bulan Ramadhan, lalu bagaimana kitamenyambutnya? Apakah dengan permainan-permainan yang melalaikan? Dengan
bedagang setiap malam? Ataukah kita kesal dengan kedatangannya dan merasa keberatan? Na’udzubillahiminzalikh. Sesungguhnya seorang hamba yang soleh menyambutnya dengan taubat nasuha disertai tekad yang bulat untuk meraih sebanyak-banyaknya kebaikan di bulan suci ini. Mengisi waktunya dengan amal-amal soleh. Dan tidak lupa selalu
memohon kepada Allah agar menolong kita dalam melaksanakan ibadah dengan baik. Lembaran-lembaran berikut saya peruntukkan khusus bagi saudara saudariku yang mulia.

Note: Tunggu sambungannya....

Nur Jihan Mat Basir,..

Monday, August 9, 2010

Rebutlah Lima Perkara Sebelum Datangnya Lima Perkara

Sahabat yang dirahmati Allah,
Masa itu adalah kehidupan, setiap manusia tidak boleh lari daripada masa. Masa tidak akan menunggu kita, ia akan terus berjalan samaada ia digunakan untuk kebaikan atau pun keburukkan. Masa yang sudah berlalu tak akan boleh diganti lagi. Oleh kerana hidup di dunia ini adalah sementara, maka pergunakanlah masa yang ada ini untuk mengerjakan amal soleh sebanyak mungkin supaya masa itu dan bumi yang kita pijak akan menjadi saksi dihadapan Allah bahawa kita telah menunaikan amanah dan tanggungjawab yang diberikan.

Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya : “Rebutlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara. Pertama, masa sihat sebelum sakit. Kedua, masa kaya sebelum datangnya masa sempit (miskin). Ketiga, masa lapang sebelum tiba masa sibuk. Keempat, masa muda sebelum datang masa tua, dan kelima, masa hidup sebelum tiba masa mati.”
(Hadis Riwayat al-Hakim dan al-Baihaqi)

Berdasarkan hadis yang tersebut diatas Nabi s.a.w meminta kita untuk 'rebutlah lima perkara sebelum datang lima perkara' . Lima perkara adalah seperti berikut :

Pertama : Masa sihat sebelum sakit.
Ketika sihat, kita harus mengenang nikmat dikurniakan ke atas diri kita dengan membandingkan nikmat sihatnya dengan kesengsaraan mereka yang terlantar sakit. Ini pasti membantu kita untuk insaf dan berusaha mengisi masa sihat dengan cara yang bermanfaat.

Pergunakanlah masa sihat ini untuk beribadah dan amal soleh. Perbanyakkan solat tahajjud, membaca al-Qur'an, berzikir, solat berjemaah dan menuntut ilmu di masjid dan mentelaah bahan-bahan tarbiyah. Buatlah kerja-kerja amal dan kebajikan untuk masyarakat dan berdakwah kepada mereka supaya kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya dan berakhlak dengan akhlak Islam.

Hal ini juga anjuran agar kita senantiasa waspada pada segala kemungkinan yang sifatnya diluar jangkaan manusia, seperti halnya sakit. Sakit disini bukan sahaja sakit jasmani, tapi juga sakit rohani. Maka ketika kita sihat jasmani-rohani, hendaknya kita senantiasa mempergunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat tanpa membuang masa .

Kedua : Masa kaya sebelum datangnya masa sempit (miskin).
Semasa kaya ini buatlah pelaburan yang menguntungkan, bukan saja pelaburan di dunia tetapi pelaburan di hari akhirat.

Sabda Nabi s.a.w yang bermaksud :
"Apabila seorang anak Adam itu meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara iaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanafaat dan do'a anak soleh yang mendoakannya"
(Hadis Riwayat Muslim)

Terdapat tiga pelaburan yang menguntungkan untuk jangka masa panjang :

1. Sedekah jariah : Gunakan harta yang ada untuk mewakafkan tanah dan bangunan untuk rumah anak-anak yatim dan miskin, ma'ahad tahfiz, sekolah agama, pusat pendidikan Islam, pusta pemulihan dadah, masjid, surau, madrasah dan tanah perkuburan untuk orang Islam.

2. Ilmu yang bermanfaat : Gunakan harta untuk mewakafkan kitab suci al-Qur'an, kitab-kitab agama, buku-buku agama, multi media pendidikan Islam kepada sekolah-sekolah agama, maahad tahfiz, masjid-masjid. Menyediakan risalah-risalan dakwah untuk disebarkan secara percuma. Memberi sumbangan untuk guru-guru memberi pengajian ilmu di masjid-masjid. Termasuk juga memberi sumbangan kewangan untuk para pelajar melanjutkan pengajian Islam di dalam dan luar negara.

3. Melahirkan anak-anak yang soleh : Memberi pendidikan Islam secukupnya kepada anak-anak kita supaya mereka memiliki ilmu yang bermanfaat. Membiyai kos pengajian anak-anak supaya mereka benar-benar mempunyai akhlak Islam dan berilmu. Jika perlu memanggil guru datang kerumah untuk mengajar fardu ain dan bacaan al-Qur'an kepada anak-anak.Dengan memiliki ilmu dan akhlak yang baik anak-anak akan menjadi anak-anak yang soleh dan akan mendo'akan kedua ibu bapa mereka setelah mereka kembali ke alam barzakh.

Selain daripada ini pergunakanlah harta kekayaan itu dengan sebaik-baiknya yang dapat memberi keuntungan, terutama di dalam kehidupan akhirat seperti berjihad dijalan Allah, sedekah kepada fakir miskin, anak yatim, orang musafir, bersegara menunaikan haji (jangan ditangguh-tangguhkan) dan membayar zakat harta dan perniagaan bila sampai masa setahun.

Setiap ringgit wang kita belanjakan akan dinilai dan dihitung oleh Allah s.w.t. Ingatlah hak sebenar harta kita adalah apa yang kita belanjakan dijalan Allah ianya yang berkekalan menjadi rezeki kita bukannya harta yang kita simpan dibank atau dirumah.

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud :
“Dan belanjakanlah (dermakanlah) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada kamu sebelum seorang dari kamu sampai ajal maut kepadanya, (kalau tidak) maka ia (pada saat itu) akan merayu dengan katanya : “Wahai Tuhanku!Alangkah baiknya kalau Engkau lambatkan kedatangan ajal matiku- ke suatu masa yang sedikit sahaja lagi, supaya aku dapat bersedekah dan dapat pula aku menjadi dari orang-orang soleh.”
(Surah al-Munafiqqun ayat 10)

Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud :
“Sungguh sedekah itu akan memadamkan kemarahan Tuhan dan menghindarkan dari kematian yang buruk (Su’ul Khatimah).”
(Hadis Riwayat al-Turmuzi)

Ketiga : Masa lapang sebelum tiba masa sibuk.
Sebahagian besar di antara kita hanya suka menggunakan masa menjalankan kegiatan atau aktiviti yang mendatangkan keseronokan semata-mata ketika masa lapang.

Sepatutnya, mereka perlu mengisi masa berharga itu dengan amalan yang boleh menghalakan hati untuk memberi sepenuh perhatian dan tumpuan terhadap Allah s.w.t., bukan semata-mata memenuhi hawa nafsu semata-mata. Masa inilah kita pergunakan untuk menghadiri pengajian-pengajian ilmu, ceramah-ceramah agama, khidmat masyarakat dan menyediakan dan menghantar nota-nota tazkirah dalam fb dan blog kepada masyarakat.

Menganjurkan kursus-kursus motivasi, tamrin, perkelahan dan khidmat nasihat (kaunsling) kepada para remaja dan pelajar untuk lebih menjadi insan yang berguna kepada agama dan masyarakat.

Disini kita dianjurkan untuk menghargai masa yang lapang, agar dapat diisi dengan perkara-perkara yang bermanfaaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Contohnya menziarahi saudara yang sedang sakit di hospital, membantu mereka-mereka yang ditimpa musibah, menziarahi sahabat andai dan saudara mara, ketika kita ada kesempatan sebelum kesibukan menghampiri kita, hingga tidak sempat lagi untuk berziarah dan menghubungkan silaturahim.

Keempat : Masa muda sebelum datang masa tua.
Muda hanya sekali... Itulah yang selalu dipegang oleh segelintir daripada kita.

Lantas yang berfikiran pendek, mereka sanggup mencuba apa sahaja dan membelakangkan syariatullah dan sunnatullah. Yang pasti, matlamat mesti dikota.

Walaubagaimana pun masih ramai juga pemuda yang tidak melupakan kehidupan kekal selepas kematian. Lalu berusaha memperoleh kedua-duanya sekali dunia dan akhirat. Maka, mereka inilah orang-orang yang beruntung.

Sebagaimana firman Allah s.a.w. yang bermaksud: Demi Masa! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh dan berpesan-pesan dengan kebenaran serta nasihat-menasihati dengan kesabaran.
(Surah al-'Asr ayat 1-3)

Ayat ini secara tidak langsung menjelaskan bahawa menghargai zaman muda bererti menghargai masa. Di samping itu, pesanan Allah s.w.t. tentang keberuntungan bagi mereka yang menjaga masanya dan memanfaatkan masa hidupnya dengan perkara-perkara yang membawa kepada kebaikan.

Lantaran itu, tidak hairanlah kalau kita terbaca atau diberitahu tentang kisah Imam Syafie yang telah menghafal al-Quran pada usia sembilan tahun. Setahun kemudian pula berjaya menghafal isi kitab Al Muwatha' karangan Imam Malik yang berisi 1,720 hadis dengan sempurna.

Malah bukan itu sahaja, kehebatan generasi muda Islam terdahulu juga terbukti menerusi pencapaian Usamah bin Zaid menjadi panglima perang seawal usia 18 tahun.

Persoalan besar timbul ialah ke manakah hilangnya wawasan pemuda kita hari ini? Kita digemparkan dengan gejala sosial yang amat membimbamgkan, kes buang bayi (anak tak sah taraf), merempet, menghisap dadah, samseng di sekolah, kes-kes salah laku jenayah sivil, jenayah syariah, masalah disiplin dan adab sering dikaitkan dengan pemuda kita. Hal ini tentunya mengundang rasa bimbang dan gusar di kalangan ibu bapa, masyarakat serta pemimpin negara.

Pemuda yang cemerlang adalah yang memanfaatkan masa dengan betul seperti berusaha menuntut ilmu, berbuat kebaikan dan paling penting memantapkan diri dengan iman dan takwa.

Dengan iman dan takwa, jati diri pemuda akan dapat dipertingkatkan dan menjadi mantap. Sekali gus, tidak mudah goyah oleh anasir-anasir dan gejala-gejala yang merosakkan jiwa, minda, akidah dan akhlak seperti penyalahgunaan dadah, minum arak, zina, merempit, ajaran sesat, bersekedudukkan dan sebagainya.

Salah satu golongan yang akan mendapat perlindungan Allah s.w.t. di hari akhirat nanti adalah pemuda yang hatinya sentiasa beribadah kepada Allah.

Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: ”Tujuh golongan manusia yang akan diberi perlindungan oleh Allah dalam naungannya di hari yang tiada naungan melainkan perlindungan Allah itu sendiri iaitu: Imam (pemimpin) yang adil, pemuda yang sentiasa beribadat kepada Allah..." (Hadis Riwayat Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Oleh itu janganlah persia-siakan masa muda sebelum menjadi tua, kerana masa muda datang sekali saja dalam hidup.

Kelima : Masa hidup sebelum tiba masa mati.
Allah swt menjadikan kehidupan ini dan semua yang ada padanya sebagai ujian kepada menusia, dan dapat menilai siapakah manusia yang paling baik amalannya. Di akhirat nanti kedudukan manusia ditentukan beradasarkan apa yang mereka lakukan ketika di dunia dan akhir kesudahan kehidupan mereka. Kehidupan didunia hanyalah sementara sahaja.

Nabi s.a.w. bersabda yang bermaksud, "Dunia adalah tanaman untuk hari akhirat."
Berdasarkan hadis Nabi di atas ertinya kehidupan di dunia ini adalah sementara dan perlu kepada persiapan untuk menghadapi kehidupan yang kekal abadi di hari akhirat.

Walau pun hidup di dunia singkat berbanding kehidupan akhirat, tetapi ianya sangat penting kerana ia adalah penentu samaada kita bahagia atau celaka di hari akhirat nanti.

Untuk bahagia di hari akhirat, kita mesti melakukan sebanyak-banyaknya kebaikan ketika hidup di dunia. Samalah seperti jika kita ingin memetik buah yang lebat, manis dan segar, maka pokok yang kita tanam perlu subur dan sihat. Mana mungkin, pokok yang layu, kering dan tidak sihat menghasilkan buah yang baik.

Begitulah hubungan kehidupan dunia dengan akhirat. Orang yang memikirkan kehidupan di hari akhirat ialah orang yang paling kuat berusaha, beribadah dan membuat kebajikan ketika hidup di dunia.
Oleh itu pergunakanlah masa hidup di dunia ini sebelum saat kematian. Ketika saat kematian tiba ketika itu tidak berguna lagi penyesalan.

Sahabat yang dimuliakan,
Marilah sama-sama kita merancang masa kita supaya masa hidup kita di dunia ini tidak sia-sia. Apabila kita pergunakan sepenuhnya lima perkara iaitu masa sihat, masa kaya (berharta),masa lapang , masa muda dan masa hidup dengan perkara-perkara yang bermanfaat dan mendekatkan diri kepada Allah maka kita akan beruntung dan tidak akan menyesal. Tetapi bila kita sia-siakan masa berharga ini dan bila datang pula sakit, miskin, sebuk , tua dan mati maka kita akan menanggung kerugiaan. Terutama bila datangnya kematiaan maka terputuslah segala-galanya melainkan tiga perkara iaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak soleh yang mendo'akan kedua ibu bapanya.



Selamat Datang Ya Ramadhan!

Sahabat yang dirahmati Allah,
Ramadhan sudah hampir tiba. Tinggal beberapa ketika sahaja , tungga masa dan saatnya. Kedatangannya membawa seribu rahmat, seribu keampunan dan pembebesan dari api Neraka.

Ia disambut oleh orang Mukmin dengan hati penuh kegembiraan dan keseronokan. Di malamnya penuh dengan ibadah , berdo'a dan munajat. Disiangnya dilatih dengan kesabaran, kelaparan , kehausan , kepanasan dan istiqamah bermujahadah melawan nafsu amarah.

Kedatangan Ramadhan membawa bersamanya taklif rabbani iaitu berpuasa disiang hari. Berpuasa dalam ertikata sebenarnya meninggalkan makan minum dan perkara-perkara yang mengurangkan atau membatalkan pahala puasa.

Madrasah Ramadhan datang membawa beberapa proses untuk mendidik hati dan jiwa Mukmin untuk meningkatkan iman, takwa, ihsan, kejujuran, kesabaran, ketenangan, sentiasa mujahadah, muraja'ah, muhasabah, istiqamah, ketaatan, kepatuhan dan melahirkan jiwa hamba.

Sahabat yang dimuliakan,
Rasulullah s.a.w.bersabda kepada Sayidina Ali r.a. yang bermaksud :
"Wahai Ali ! Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan menjauhi (perbuatan) haram dan perbualan kosong, maka Allah Maha Pengasih akan meredhainya dan mewajibkannya masuk kedalam Syurga.
Wahai Ali ! Janganlah sekali-kali engkau mengumpat seseorang. Sesungguhnya mengumpat itu merosakkan ibadah puasa dan orang yang suka mengumpat kelak akan memakan dagingnya sendiri."

Sabda Rasulullah s.a.w bermaksud :
"Barangsiapa yang tidak boleh meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak memerlukan terhadap amalan dia meninggalkan makanan dan minumannya.” 
(Hadis Riwayat. Al-Bukhariy )

Berdasarkan dalil ini, maka diperintahkan dengan kuat terhadap setiap orang yang berpuasa untuk mengerjakan segala kewajiban, demikian juga menjauhi hal-hal yang diharamkan baik berupa perkataan maupun perbuatan, maka tidak boleh mencela, ghibah (mengumpat orang lain), berdusta, mengadu domba antara mereka, menjual barang dagangan yang haram, mendengarkan apa saja yang haram untuk didengarkan seperti lagu-lagu yang melalaikan, yang itu semuanya dapat melekakan dari ketaatan kepada Allah, serta menjauhi segala bentuk keharaman lainnya.
Apabila seseorang mengerjakan semuanya itu dalam satu bulan penuh dengan penuh keimanan dan mengharap pahala kepada Allah maka itu akan memudahkannya kelak untuk ia istiqamah  dalam masa sebelas bulan yang akan datang.

Niat adalah penting untuk meletakkan sesuatu perbuatan itu ibadah atau sebaliknya. Jika seseorang itu berpuasa hanya untuk kesihatan atau sekadar melaksanakan amalan ritual tanpa mempunyai hubungan hati dengan Allah, maka amalannya itu tidak dikira ibadah.

Allah s.w.t. mewajibkan ibadah puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu daripada Rukun Islam. Sesiapa yang melaksanakannya dengan hati yang ikhlas akan di beri ganjaran pahala yang besar, sebaliknya sesiapa yang meninggalkannya dengan sengaja tanpa uzur yang dibenarkan syarak akan mendapat dosa dan di murkai oleh Allah s.w.t.

Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud :
"Sesiapa sahaja yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan hati yang ikhlas disertai iman yang mendalam, dengan mengharapkan ganjaran daripada Allah, maka segala dosanya yang lalu akan diampunkan. Dan sesiapa yang melalui malamnya dengan beribadah dengan ikhlas dan iman yang mendalam, dan mengharap balasan baik daripada Allah, juga sesiapa yang berjaga di malam yang mulia (Lailatul Qadr) dosanya yang terdahulu akan diampunkan."

Matlamat selain Allah tidak sepatutnya mencemarkan kesucian niat. Jadikanlah puasa kita hanya untuk keredhan dan kepatuhan kepada Allah. Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud, "Setiap amalan itu dinilai berdasarkan niat."

Prof. Dr Yusof al-Qardhawi berkata, "Demikianlah manusia, terdiri daripada roh dan jasad. Jasad mempunyai tuntutan dari jenis dunianya yang rendah, sedangkan roh mempunyai tuntutan dari jenis dunianya yang tinggi. Dari sisi inilah Allah mewajibkan puasa, agar manusia dapat membebaskan diri daripada dominasi gharizahnya (penguasaan nafsu), terkeluar dari penjara jasmaninya, sanggup mengalahkan syahwatnya, menguasai kehendak kebinatangannya yang rendah itu, dan dapat menempatkan dirinya mirip dengan kedudukan malaikat, sehingga tiada hairan kalau roh orang yang berpuasa itu dapat meningkat dan menghampiri makam rohani yang tinggi."

Sekirannya seorang Muslim berpuasa dengan niat untuk mentaati Allah, dia akan memperolehi darjat takwa beserta ganjarannya. Serentak dengan itu dia juga mendapat faedah dari segi fizikal iaitu mendapat tahap kesihatan yang lebih baik.

Akhir kata, Allah menjadikan puasa Ramadhan untuk melunakkan hati dan jiwa untuk menjadi insan kamil, mendidik dan melahirkan kasih dan kesabaran. Puasa juga boleh melahirkan peribadi Muslim Mukmin yang jujur, ikhlas, tenang dan bersederhana.

Sunday, August 8, 2010

Dua Kumpulan Yang di Redhai Allah



Sahabat yang dirahmati Allah,
Hidup di dunia ini penuh dengan dugaan dan cabaran. Manusia akan diuji oleh Allah s.w.t samaada ia ingin patuh dan tunduk atas kehendak-Nya atau ia melakukan kesalahan dan kemungkaran yang menyebabkan kemurkaan-Nya. Manusia yang termasuk di dalam kategori orang beriman dan bertakwa akan sentiasa tunduk dan patuh tanpa banyak soalan dan sentiasa akan mensyukuri nikmat Allah, tetapi sebaliknya bagi manusia yang mementingkan hawa nafsunya akan melakukan sesuatu yang membawa kepada kemurkaan Allah s.w.t dan mengkufuri nikmat Allah.

Rasulullah s.a.w. pernah menjelaskan kepada kita bahawa manusia dalam menghayati nikmat Allah itu terbahagi kepada empat kumpulan .

Sabda baginda yang bermaksud:
"Dunia ini dimiliki oleh empat kumpulan manusia,
Pertama:
Hamba yang telah dianugerah harta dan ilmu lalu ia bertaqwa kepada Tuhannya dengan menjaga hubungan silaturahim dan mengenali tanggungjawabnya kepada Allah. Orang ini adalah yang terbaik.

Kedua:
Hamba yang dianugerahkan ilmu tanpa harta tetapi ia mempunyai niat yang baik, di mana katanya: 'Jika aku mempunyai harta nescaya aku akan lakukan (kebaikan) sepertimana dilakukan oleh sifulan itu'. Maka dengan niatnya itu, ia akan diberi pahala sama seperti orang yang berharta.

Ketiga:
Seorang hamba yang dianugerahkan harta tanpa ilmu maka ia akan menyalahgunakan hartanya, tidak bertaqwa kepada Tuhannya, tidak memelihara hubungan silaturahim dan tidak mengira hak-hak Allah kepadanya. Ini adalah kumpulan yang paling buruk."

Keempat:
Seorang hamba yang tidak dianugerahkan harta ataupun ilmu dan ia sentiasa berniat buruk kerana katanya, 'Jika aku mempunyai harta nescaya aku lakukan (keburukan) sepertimana yang telah dilakukan sifulan'. Maka dengan niatnya itu ia turut menanggung dosa sepertimana sifulan itu juga"
Sahabat yang dimuliakan,
Dalam hadis yang ringkas tetapi begitu bermakna sekali, Rasulullah s.a.w. telah membahagikan manusia kepada empat kumpulan; dua kumpulan mendapat keuntungan manakala dua kumpulan lagi mendapat kerugian.

Dua kumpulan yang berjaya ialah hamba yang dianugerahkan harta bersama ilmu dan hamba yang dianugerahkan ilmu tanpa harta.
Dan dua kumpulan yang kerugian pula ialah hamba yang dianugerahkan harta tanpa ilmu dan yang tidak dianugerahkan kedua-duanya sekali.


Pertama :
Kumpulan hamba yang dianugerahhan harta bersama ilmu :
Kumpulan ini adalah kumpulan terbaik kerana dengan memiliki harta kekayaan dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat menjadikan ia bertaqwa kepada Allah s.w.t , menyambungkan silaturahim dan sentiasa melaksanakan tugas dan tanggungjawab kepada Allah s.w.t.

Firman Allah s.w.t yang bermaksud : " Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Surah al-Hujurat ayat 13)

Firman Allah maksudnya : ”Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (Surah.Al-Imran ayat 92)

Firman Allah s.w.t. maksudnya :
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (berilmu). Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Surah Fathir : 28)

Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud:
“Sesiapa yang memberi contoh kebaikan, maka ia mendapat pahala dan pahala orang-orang yang meniru perbuatannya hingga hari kiamat; dan sesiapa yang memberi contoh kejahatan, maka ia mendapat dosa dan dosa orang-orang yang meniru perbuatannya hingga hari kiamat.”


Kedua :
Kumpulan yang dianugerahkan ilmu tanpa harta tetapi ia mempunyai niat yang baik, di mana katanya: 'Jika aku mempunyai harta nescaya aku akan lakukan (kebaikan) sepertimana dilakukan oleh sifulan itu'. Maka dengan niatnya itu, ia akan diberi pahala sama seperti orang yang berharta.

Kumpulan ini adalah kumpulan berilmu tetapi tidak berharta. Niat hatinya cukup mulia disisi Allah s.w.t. Walaupun tidak berharta tetapi keazamannya yang tinggi untuk berbakti kepada Allah s.w.t untuk menolong orang miskin dan berjihad dijalan-Nya.Allah s.w.t akan pandang apa yang ada didalam hati hamba-hamba-Nya dan dibalas dengan ganjaran pahala yang besar.

Rasulullah s.a.w.bersabda maksudnya : "Bahawa sesungguhnya setiap amalan itu bergantung kepada niat, dan bahawa sesungguhnya bagi setiap orang apa yang dia niatkan.."(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Di dalam Syurga terdapat ramai orang miskin yang menjadi penghuni Syurga. Ini adalah kerana hati dan jiwanya sungguh murni sentiasa menjalinkan hubungan silaturahim dan ukhwah Islamiyah dan berhajat sangat untuk infak dijalan Allah, menolong anak-anak yatim , orang fakir miskin dan mereka yang memerlukan bantuan. Allah beri ganjaran yang sama seperti orang kaya yang telah infakkan hartanya dijalan Allah s.w.t walaupun ia hanya berniat sahaja.

Sabda Nabi s.a.w. yang bermaksud, "Seorang hamba yang dikurniakan Allah ilmu dan niat yang ikhlas, ia berkata, 'Seandainya aku memiliki harta, nescaya aku akan beramal sebagaimana yang diperbuat oleh si polan (golongan yang diberikah harta dan ilmu).' Dengan niatnya tersebut, maka pahala kedua-dua hamba ini sama."(Hadis Riwayat Tirmizi).
Ketiga :
Kumpualan yang dianugerahkan harta tanpa ilmu maka ia akan menyalahgunakan hartanya, tidak bertaqwa kepada Tuhannya, tidak memelihara hubungan silaturahim dan tidak mengira hak-hak Allah kepadanya. Ini adalah kumpulan yang paling buruk.

Kumpulan ketiga ini amat malang sekali walaupun mempunyai harta tetapi cukup kedekut tidak mahu infak dijalan Allah dan dipergunakan hartanya untuk memecahbelahkan umat Islam, untuk melakukan maksiat, tidak suka menyambungkan silaturahim, bersifat riak, sombong, bongkak dan takbur. Kumpulan ini tak suka menuntut ilmu ia berada didalam keadaan jahil. Pepatah ada mengatakan orang seperti ini 'bodoh sombong', dan Nabi s.a.w mengelar kumpulan ini kumpulan yang paling buruk.

Wasiat Nabi s.a.w. kepada Sayyidina Ali k.w.
"Wahai Ali ! Orang yang pemurah itu dekat dengan Allah, dekat dengan rahmat-Nya serta jauh dari seksa-Nya, sedangkan orang bakhil (kedekut) itu jauh dari Allah, jauh dari rahmat-Nya serta dekat dengan seksa-Nya.
Wahai Ali ! Saya melihat tulisan pada pintu Syurga yang berbunyi "Syurga itu diharamkan bagi setiap orang yang bakhil (kedekut), orang yang derhaka kepada kedua orang tuanya, dan bagi orang yang suka mengadu domba (mengasut)."
Keempat :
Kumpulan yang tidak dianugerahkan harta atau pun ilmu dan ia sentiasa berniat buruk kerana katanya, 'Jika aku mempunyai harta nescaya aku lakukan (keburukan) sepertimana yang telah dilakukan sifulan'. Maka dengan niatnya itu ia turut menanggung dosa sepertimana sifulan itu juga.

Kumpulan keempat ini sama saja dengan kumpulan ketiga hanya kumpulan ini miskin (tak berharta) dan ia juga jahil (tak berilmu). Kumpulan ini bukan saja sesat tetapi menyesatkan orang lain. Jiwa dan hatinya kotor dengan sifat mazmumah. tidak ada langsung bersikap positif kepada kebaikan, dan sentiasa mencari peluang untuk membuat kerosakkan di muka bumi ini. Kumpulan ini juga dilaknat oleh Allah s.w.t.
Sahabat yang dihormati,
Jadilah diri kita termasuk kedalam kumpulan pertama dan kedua, di dunia ini kita akan mendapat pertolongan Allah s.w.t dan diberinya kebahagiaan.
Dan di hari akhirat nanti akan diberi-Nya rahmat dan perlindungan-Nya dan berjaya memasuki Syurga Allah s.w.t.
Jauhilah diri kita untuk menjadi kumpulan ketiga dan keempat karena kumpulan ini mendapat kutukan Allah di dunia ini dan di hari akhirat akan dihumbankan ke dalam Neraka Jahannam, nauzubillah.